Jember-preker.blogspot.com - Malam rebo Wekasan jatuh pada tahun baru 2014 dan menyebabkan banyak pertanyaan entang mitos yang sudah mengakar khususnya bagi umat muslim dari penaggalan orang jawa.Rebo Wekasan adalah hari dimana rabu terakhir bulan shafar,
Sedangkan bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah Islam yang di artiakan bulan Tasa'um atau dapat disebut bulan kesialan.
Tidak hanya orang jawa yang menyebut bulan kesialan tetapi bangsa arab juga menyebutnya demekian.
Kenapa banyak pertanyaan tentang Rebo wekasan/Rabu terakhir pada tahun 2014..?
Yang ditakutkan masyarakat adalah tahun 2014 ini tepat pada Rebo wekasan dan menimbulkan kesialan.
Anggapan itu sudah mengakar pada bangsa arab khususnya pada zaman jahilliah.
Sebuah hadits
dari Abu Hurairah berkata, bersabda Rasulullah,
"Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa." (H.R.Imam al-Bukhari dan Muslim).
Penjelasan tentang hadits tersebut disebutkan oleh Nahdatul Ulama'
bahwa hadits laa ‘adwaa’ atau tidak ada penularan penyakit itu, bermaksud meluruskan keyakinan golongan jahiliyah, karena pada masa itu mereka berkeyakinan bahwa penyakit itu dapat menular dengan sendirinya, tanpa bersandar pada ketentuan dari takdir Allah.Pada kesempatan yang lain Rasullullah bersabda “Janganlah onta yang sakit didatangkan pada onta yang sehat”.
Sakit,Sehat,Musibah,Selamat,Malapetaka,Balak Semua hanya kehendak dan takdir dari ALLAH namun sebagai umat manusia wajib selalu ikhtiar berusaha semampunya.Semua penyakit malapetaka atas kehendak sang Pencipta kita dan yang paling penting selalu berdoa agar terhindar dari malapetaka tersebut.
Rebo Wekasan hanya kaum Sufi lah yang mengerti tentang arti dari Rebo Wekasan di kutip dari sebuah situs media.Untuk menjaga agar selalu terhindar dari malapetaka atau Balak yang akan timbul sebaiknya merayakan Tahun baru dengan positif seperti beriman kepada ALLAH sesuai agama masing-masing dan jangan terlalu berlebihan merayakannya cukup dengan keindahan yg di pandang dengan positif.
Mengapa selalu hujan saat datang tahun baru..?
Hujan mungkin sudah teguran dari yang diatas agar tidak terlalu berlebihan dalam merayakan tahun baru 2014.Setidaknya merayakan dengan hal-hal yang positif dan hindari yang negatif untuk menghindari murka dari ALLAH dan balak yang akan di turunkan sperti kepercayaan Umat muslim khususnya orang jawa yang mempercayai Rebo Wekasan.
Pesan dari untuk para ulama,ustadz sebaiknya merayakan dengan tujuan yang jelas dengan berdoa tanpa hal-hal yang negatif.Bersyukur dengan berdoa bersama untuk menghindari balak.
Semoga bermanfaat bagi anda dan tolong share sebarkan pada tahun 204 ini jangan terlalu berlebihan dalam merayakan dtahun baru 2014.